Sabtu, 31 Mei 2014

Panduan Budidaya Cacing Tanah


Cacing tanah termasuk hewan tingkat rendah karena tidak mempunyai tulang belakang (invertebrata). Cacing tanah termasuk kelas Oligochaeta. Famili terpenting dari kelas ini Megascilicidae dan Lumbricidae Cacing tanah bukanlah hewan yang asing bagi masyarakat kita, terutama bagi masyarakat pedesaan. Namun hewan ini mempunyai potensi yang sangat menakjubkan bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia.

SENTRA PERIKANAN
Sentra peternakan cacing terbesar terdapat di Jawa Barat khususnya Bandung- Sumedang dan sekitarnya.

JENIS
Jenis-jenis yang paling banyak dikembangkan oleh manusia berasal dari family Megascolicidae dan Lumbricidae dengan genus Lumbricus, Eiseinia, heretima, Perionyx, Diplocardi dan Lidrillus.
Beberapa jenis cacing tanah yang kini banyak diternakan antara lain:
Pheretima, Periony dan Lumbricus. Ketiga jenis cacing tanah ini menyukai bahan organik yang berasal dari pupuk kandang dan sisa-sisa tumbuhan. Cacing tanah jenis Lumbricus mempunyai bentuk tubuh pipih. Jumlah segmen yang dimiliki sekitar 90-195 dan klitelum yang terletak pada segmen 27-32. Biasanya jenis ini kalah bersaing dengan jenis yang lain sehingga tubuhnya lebih kecil. Tetapi bila diternakkan besar tubuhnya bisa menyamai atau melebihi jenis lain.

Cacing tanah jenis Pheretima segmennya mencapai 95-150 segmen. Klitelumnya terletak pada segmen 14-16. Tubuhnya berbentuk gilik panjang dan silindris berwarna merah keunguan. Cacing tanah yang termasuk jenis Pheretima antara lain cacing merah, cacing koot dan cacing kalung. Cacing tanah jenis Perionyx berbentuk gilik berwarna ungu tua sampai merah kecokelatan dengan jumlah segmen 75-165 dan klitelumnya terletak pada segmen 13 dan 17. Cacing ini biasanya agak manja sehingga dalam pemeliharaannya diperlukan perhatian yang lebih serius. Cacing jenis Lumbricus Rubellus memiliki keunggulan lebih dibanding kedua jenis yang lain di atas, karena produktivitasnya tinggi (penambahan berat badan, produksi telur/anakan dan produksi bekas cacing “kascing”) serta tidak banyak bergerak

MANFAAT
Dalam bidang pertanian, cacing menghancurkan bahan organik sehingga memperbaiki aerasi dan struktur tanah. Akibatnya lahan menjadi subur dan penyerapan nutrisi oleh tanaman menjadi baik. Keberadaan cacing tanah akan meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan tanaman. Selain itu juga cacing tanah dapat digunakan sebagai:
1. Bahan Pakan Ternak
Berkat kandungan protein, lemak dan mineralnya yang tinggi, cacing tanah dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas, ikan, udang dan kodok.
2. Bahan Baku Obat dan bahan ramuan untuk penyembuhan penyakit. Secara tradisional cacing tanah dipercaya dapat meredakan demam, menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi dan tipus.
3. Bahan Baku Kosmetik
Cacing dapat diolah untuk digunakan sebagai pelembab kulit dan bahan baku pembuatan lipstik.
4. Makanan Manusia
Cacing merupakan sumber protein yang berpotensi untuk dimasukkan sebagai bahan makanan manusia seperti halnya daging sapi atau Ayam.

PERSYARATAN LOKASI
1. Tanah sebagai media hidup cacing harus mengandung bahan organik dalam jumlah yang besar.
2. Bahan-bahan organik tanah dapat berasal dari serasah (daun yang gugur), kotoran ternak atau tanaman dan hewan yang mati. Cacing tanah menyukai bahan-bahan yang mudah membusuk karena lebih mudah dicerna oleh tubuhnya.
3. Untuk pertumbuhan yang baik, cacing tanah memerlukan tanah yang sedikit asam sampai netral atau ph sekitar 6-7,2. Dengan kondisi ini, bakteri dalam tubuh cacing
4. Kelembaban yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan tanah dapat bekerja optimal untuk mengadakan pembusukan atau fermentasi.cacing tanah adalah antara 15-30 %.
5. Suhu yang diperlukan untuk pertumbuhan cacing tanah dan penetasan kokon adalah sekitar 15–25 derajat C atau suam-suam kuku. Suhu yang lebih tinggi dari 25 derajat C masih baik asal ada naungan yang cukup dan kelembaban optimal.
6. Lokasi pemeliharaan cacing tanah diusahakan agar mudah penanganan dan pengawasannya serta tidak terkena sinar matahari secara langsung, misalnya di bawah pohon rindang, di tepi rumah atau di ruangan khusus (permanen) yang atapnya terbuat dari bahan-bahan yang tidak meneruskan sinar dan tidak menyimpan panas.
Untuk Pedoman teknis Budidayanya silahkan download ebook panduannya disini
DOWNLOAD GRATIS EBOOK PANDUAN BUDIDAYA CACING TANAH
Semoga bermanfaat..

Bisnis Model yang Terus Berubah

 
Sebagai seorang pebisnis, saya sering ketemu mitra, khususnya dengan pengusaha konveksi yang sudah kawakan. Kolega saya rata-rata sudah memulai bisnis lebih dari 10 tahun. Artinya bisnisnya sudah mapan dan berumur, beda dengan saya yang masih dibawah 5 tahunan.

Seringkali saat bersama mereka saya ngobrol ngalor ngidul seputar bagaimana kawan saya ini memulai bisnis, mengembangkan sampai jatuh bangunnya. Banyak pelajaran yang saya dapat dan memang ilmu praktis ini jarang kita dapatkan di buku, karena ditemukan bersama problem dilapangan. Orang sering bilang smart street, atau kecerdasan yang diperoleh dari lapangan.

Dari kebanyakan yang saya temui, omset mereka turun drastis. Bayangkan, jika dirata-rata ada dikisaran 30-60% omset turun dibanding dengan masa jaya-jayanya.

Angka itu, tentu angka yang sangat besar. Dan mereka bilang, sekarang bisnis terasa semakin sulit karena banyak saingan dan banyak produk china yang masuk.

Melihat fonema seperti itu, saya jadi ingat kembali dari buku Alex Ostewalder, pengarang Busines Model Generation. Dalam buku itu dijelaskan, bahwa bisnis akan terus berubah dalam setiap waktu, jika ndak berubah cara kerja dan operasi bisnis kita, maka akan ditinggalkan oleh pelanggan.

Dalam buku itu dijelaskan apa yang disebut 9 block, ada blok tatakelola bisnis yang siap diubah dan dimodifikasi menjadi lebih efektif dan efisien, yang mana jika kita berhasil menemukannya akan merubah pola bisnis umum yang ada.

Untuk menggambarkan tentang bisnis model tersebut, berikut beberapa contoh. Air Asia, maskapai Malay yang sangat agresif masuk di Indonesia. Awalnya orang pesan tiket lewat counter, maka proses bisnisnya diubah dengan mendorong orang pesan lewat online. Berikutnya tentang layanan, dimana dulunya orang naik pesawat diberi makan dan minum, nah Air Asia ndak ngasih apapun, tapi mereka menawarkan harga lebih murah. Dan lain sebagainya.

Nah, dengan perubahan tersebut, sontak merubah tata kelola industri penerbangan, sontak para operator lama perlahan mengalami penurunan omset dan beralih ke Air Asia. Dan bahkan, penerbangan kawakan seperti Bouraq, Adam Air dan sejenisnya tutup.

Ini sekedar satu contoh, masih banyak lagi.
Apa pelajaran yang dapat kita ambil dari kasus ini ??
Jika kita tidak terus melalukan perubahan yang lebih baik, cepat atau lambat kita akan digilas, so teruslah melakukan inovasi walaupun usaha anda sekarang ada di puncak.

Steve Jobs bilang, stay hungry, stay foolish. Tetaplah lapar dan tetaplah merasa bodoh, karena jika kita masuk dalam zona nyaman, sebenarnya kita sedang membuat kuburan bisnis kita.

Keep spirit.



Amir Fauzi
Owner
www.bajubayimurah.com